Monday, October 20, 2014

Deteksi Kesehatan Melalui Warna Feses Anda


Apa itu Feses? Menurut laman Wikipedia, Tinja atau feses atau dalam bahasa kasarnya disebut tahi (tai) adalah produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada manusia, proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja atau feses dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi buang air besar antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan konstipasi atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja atau feses terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensi buang air besar disebut dengan diare atau mencret.

Bau khas dari tinja atau feses disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau khas feses atau tinja. Di pasaran juga terdapat beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau feses atau tinja.
_________________________________________

Proses metabolisme yang baik tidak terlepas dari penghasilan entropi. Entropi merupakan zat sisa hasil pembakaran sejumlah energy di dalam tubuh. Defekasi merupakan salah satu proses entropi yang salah satu proses adalah pengeluaran feses. Kualitas, kuantitas, dan warna dari feses dapat dijadikan indikator kesehatan sistem pencernaan dan adanya indikasi kesalahan pada tubuh yang dalam hal ini adalah penyakit.

feses adalah produk limbah pencernaan. Warna feces normalnya disebabkan oleh kehadiran dari empedu, terutama, bilirubin dalam empedu. Bilirubin dibentuk dari hemoglobin setelah hemoglobin dilepas dari sel-sel darah merah sewaktu penghancuran mereka, bagian dari proses yang normal dari penggantian sel-sel darah merah dalam darah. Hemoglobin yang dilepaskan di modifikasi secara kimia dan dikeluarkan dari tubuh oleh hati. Di dalam hati hemoglobin yang dirubah secara kimia (disebut bilirubin) dilekatkan pada kimia-kimia lain dan dikeluarkan dari sel-sel hati kedalam empedu. Tergantung pada konsentrasi dari bilirubin, empedu dapat bervariasi dari hampir hitam ke kuning muda dalam warnanya. Campuran makanan dengan empedu dari hati dan enzim pencernaan dari protein yang memungkinkan pankreas, karbohidrat, dan lemak yang terdapat di dalam makanan akan dipecah untuk membentuk slurry (bubur). Campuran cairan ini melewati usus kecil di mana nutrisi yang diserap ke dalam aliran darah dan limbah cair dikirim ke usus besar. Dalam usus besar, air yang diserap dan tinja terbentuk. Tinja yang normal mengandung bakteri, makanan yang dicerna, selulosa dari bahan tanaman tercerna, dan empedu. Warna feses yang normal dapat berkisar dari cokelat muda sampai coklat gelap menjadi hijau. Seringkali warna feses dipengaruhi oleh apa yang telah dimakan, dan mungkin tidak menandakan penyakit apapun. Namun sebaliknya ada kemungkinan bahwa warna tinja dapat memberikan petunjuk penting adanya penyakit di dalam tubuh.

Jika kotoran anda berwarna cokelat, hal ini berarti merupakan pertanda bagus bahwa anda sedang dalam kondisi yang relatif sehat dan tidak mempunyai masalah dalam produksi cairan empedu atau bilirubin. Sedangkan jika kotoran anda sedikit berbeda dengan warna kotoran pada umumnya bisa jadi ini adalah tanda anda sedang mengalami masalah kesehatan. Berikut beberapa warna kotoran manusia dan penyebabnya.

1. Warna tinja hijau

Kotoran berwarna hijau terutama disebabkan karena waktu transit kotoran yang sangat singkat di usus. Hal ini akan menyebabkan proses “pewarnaan” kotoran menjadi sangat singkat dan menghasilkan kotoran dengan warna kehijauan. Dalam kondisi ini, Anda bisa mengalami diare bila kondisi terus menerus dibiarkan. Selain itu, kotoran berwarna hijau juga bisa jadi merupakan indikator dari beberapa jenis infeksi bakteri, karena peradangan pada usus juga menyebabkan waktu transit kotoran menjadi singkat. Kotoran berwarna hijau ini juga bisa jadi diakibatkan karena gaya hidup anda yang memang seorang vegetarian. Karena zat klorofil yang terkandung dalam daun tidak dapat tercerna dan akan ikut terbawa bersama kotoran.

2. Kuning

Kotoran berwarna kuning berarti terdapat banyak kandungan lemak dalam tinja anda. Dan hal ini bukanlah merupakan pertanda yang baik. Cobalah sedikit demi sedikit untuk mengubah pola makan tinggi lemak anda. Selain itu, kotoran warna kuning juga akan memiliki aroma dan bau yang sangat kuat, yang akan membuat waktu buang air besar anda menjadi saat-saat yang tidak nyaman.

3. Merah

Jika anda melihat kotoran anda berwarna merah, ini bisa menjadi pertanda adanya perdarahan internal pada usus atau daerah sekitar rektum atau anus anda. Namun anda jangan keburu khawatir, karena kotoran warna merah ini bisa juga diakibatkan hanya karena anda baru saja konsumsi makanan atau minuman berwarna. Selain itu, walaupun sangat jarang terjadi, hal ini bisa juga diakibatkan karena kelebihan produksi cairan empedu sehingga menyebabkan diare yang sangat hebat dan menyebabkan saluran pencernaan anda mengalami pendarahan.

4. Hitam

Warna kotoran yang kehitaman bisa jadi diakibatkan karena pendarahan yang terjadi pada lambung atau tenggorokan. Walaupun pendarahan biasanya menyebabkan warna kotoran anda menjadi merah, namun pendarahan pada organ lambung atau tenggorokan anda akan menghasilkan warna kotoran yang hitam. Hal ini dikarenakan darah akan mengalami proses oksidasi ketika melewati cairan asam lambung dan menghasilkan warna kehitaman.

5. Putih atau Keabuan

Warna kotoran yang kehitaman bisa jadi diakibatkan karena pendarahan yang terjadi pada lambung atau tenggorokan. Walaupun pendarahan biasanya menyebabkan warna kotoran anda menjadi merah, namun pendarahan pada organ lambung atau tenggorokan anda akan menghasilkan warna kotoran yang hitam. Hal ini dikarenakan darah akan mengalami proses oksidasi ketika melewati cairan asam lambung dan menghasilkan warna kehitaman.


Sehatkah Feces Anda?

Saat proses BAB, feces dikeluarkan  melalui anus dengan kandungan rata-rata 75% air, and 25% material padat, tetapi presentase ini bervariasi pada setiap individu dan lama simpan feces tersebut didalam tubuh. Feces dapat mengandung bakteri yang telah mati (yang membantu pada saat pencernaan, serat (yang tidak dapat dicerna secara sempurna), protein, garam, lemak dan substansi yang dikeluarkan dari hati dan usus.

Rata-rata manusia dewasa menghasilkan 100 sampai 250 gram dari hasil pencernaan harian secara normal dengan konsumsi makanan berat satu hingga dua mangkuk nasi dalam sehari. Umur, jenis makanan, kebiasaan BAB, frekeunsi BAB secara alami merefleksikan tingkat kesehatan kita.

Pada dasarnya, feces sangat erat berkaitan dengan makanan yang kita konsumsi. Ketika kita banyak mengkonsumsi sayuran sebagian feces kita akan berwarna hijau tua, jika mengkonsumsi lebih banyak daging maka akan memberikan warna yang lebih gelap, cokelat sampai hitam. Berbagai macam obat dan terapi pengobatan dapat merubah tekstur dan warna feces.

Menurut ahli feces manusia dari Jepang, kita dapat mengdiagnosa kondisi kesehatan dari warna, bau dan tekstur feces.  Menurut beliau feces yang sehat adalah diameter 3 sentimeter, warna kuning emas atau cokelat, halus tetapi tidak terlalu halus seperti lumpur. Bila cenderung putih, bisa jadi Anda mengalami gangguan fungsi hati. Sedangkan warna hitam mencirikan ada masalah dalam organ pencernaan bagian atas. Bahkan, bisa jadi usus besar mengalami pendarahan. Feces hitam karena makanan yang telah dicerna dan mengandung darah tercampur dengan asam lambung.

Bau tidak terlalu menyengat dengan 2 atau 3 bauh feces dalam sekali keluaran. Tidak diperlukan tekanan atau hanya sedikit tekanan pada saat BAB. Mengandung 70 hingga 80% air,  dan mengapung dalam air. Jadi Jangan malu-malu menengok feses yang keluar dari lubang anus Anda. Begitu pesan dari dokter Mehmet Oz, seorang ahli bedah jantung yang pernah menangani operasi bypass Presiden Clinton.

Untuk menilai seberapa sehat tubuh, dilihat dari bentuk kotoran, silakan jawab & hitung poin dari pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apakah mengambang?
- Ya: 1 poin,
- Tenggelam: 2 poin.

2. Seberapa keras?
- Seperti pasta gigi: 1 poin,
- Keras: 2 poin.

3. Seberapa berat?
- Di atas 200gram: 1 poin,
- Di bawah 200 gram: 2 poin.

4. Seberapa sering?
- 1x sehari: 1 poin,
- Tidak setiap hari: 2 poin.

5. Warnanya?
- Kuning: 1 poin,
- Coklat gelap: 2 poin.

6. Berbau?
- Tidak terlalu bau: 1 poin,
- Menyengat: 2 poin.

7. Bentuknya?
(lihat gambar terakhir di atas)

Jika total poin Anda:
  • 7 – 9 poin: Cukup sehat
  • 10 – 12 poin: Perhatikan pola makan Anda, konsumsi makanan yang berserat tinggi
  • 13 – 14 poin: Waspada! Jika berlangsung terus menerus, sebaiknya konsultasi ke dokter.[]

0 komentar: