Monday, February 17, 2014

Penelitian Terbaru: Vitamin C, Cegah Pendarahan Otak atau Stroke Hemoragik

Dalam sebuah penelitian kecil, para peneliti Perancis telah menemukan bahwa orang yang kekurangan vitamin C mungkin berada pada risiko yang lebih besar untuk mengalami pendarahan di otak, atau juga disebut dengan stroke hemoragik. Stroke hemoragik mempengaruhi 15 persen dari semua jenis stroke, namun biasanya stroke jenis ini lebih mematikan daripada stroke iskemik, stroke yang terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat.

“Studi ini menunjukkan bahwa rendahnya kadar vitamin C dalam tubuh bisa memperbesar risiko pendarahan di otak secara tiba-tiba,” kata peneliti utama tersebut, Dr Stephane Vannier dari Pontchailloun University Hospital di Rennes.

Hubungan antara kekurangan vitamin c dan stroke

Keterkaitan ini mungkin berhubungan dengan peran vitamin C yang dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah, kata Vannier. Meskipun mengungkap hubungan antara kadar vitamin C dan risiko stroke hemoragik, namun studi ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat secara langsung. Vitamin C ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, seperti buah jeruk, pepaya, stroberi, paprika dan brokoli.

Vannier mengatakan bahwa temuan ini memberikan alasan untuk menguji efektivitas dari suplemen vitamin C dalam mencegah pendarahan otak. Namun demikian, dia tidak merekomendasikan mengonsumsi suplemen vitamin C pada saat ini. Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin C adalah melalui makanan, kata Vannier. “Kami benar-benar tidak merekomendasikan menggunakan suplemen vitamin C ketika anda tidak kekurangan nutrisi ini,” katanya.

Dr Ken Uchino, seorang spesialis stroke di Klinik Cleveland di Ohio, mengatakan bahwa penelitian lain sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi kemungkinan hubungan antara kadar vitamin C dan pendarahan otak. Kekurangan vitamin C juga bisa menyebabkan gusi berdarah , kata Uchino . ” Vitamin C memang memiliki hubungan dengan integritas jaringan , ” katanya . ” Orang bisa berspekulasi bahwa mungkin ada hubungannya dengan perdarahan otak.” Kekurangan vitamin C mungkin hanya mengindikasikan gaya hidup tidak sehat secara keseluruhan, dimana dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke , kata Uchino.

Pada penelitian ini, tim peneliti menganalisa 65 orang yang telah menderita stroke hemoragik dan 65 orang yang sehat. Sampel darah mengungkapkan bahwa 41 persen dari total peserta memiliki kadar vitamin C yang normal, 45 persen kehabisan kadar vitamin C, dan 14 persen kekurangan vitamin C.

Rata-rata, mereka yang mengalami stroke telah kehabisan kadar vitamin C, sedangkan kadar vitamin C yang normal banyak ditemukan pada peserta yang sehat. Kadar habisnya vitamin C terkait dengan rawat inap yang lebih lama, namun tidak terkait dengan risiko yang tinggi akan kematian, para peneliti menemukan.

“Kadar Vitamin C secara signifikan lebih rendah pada orang yang memiliki pendarahan otak, dibandingkan dengan orang sehat, namun kami belum menghitung risiko kemungkinannya,” kata Vannier. Tekanan darah tinggi, minum alkohol dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko lain untuk pendarahan otak, katanya.

Penelitian ini menegaskan bahwa setiap orang harus menjaga asupan gizi mereka, kata Dr Louis Morledge, seorang internis di Lenox Hill Hospital di New York City. “Menu makanan mereka sebaiknya lebih banyak pada buah-buahan dan sayuran, dan mereka harus mempertimbangkan untuk mengonsumsi multivitamin,” katanya.

Sumber: http://www.artikelkesehatan99.com/kekurangan-vitamin-c-dapat-meningkatkan-risiko-stroke/#

0 komentar: