Tak diragukan bahwa Imam Khomeini memiliki peran yang sangat besar dalam melahirkan revolusi agung di Iran, negara yang selama puluhan tahun tenggelam dalam penindasan rezim despotik. Sementara revolusi itu sendiri memiliki makna yang khas karena dipimpin oleh seorang figur ulama kharismatik yang pemberani. Hal itu menyadarkan umat manusia bahwa insan modern tidak dapat menerima kezaliman dan ketidakadilan. Kemampuan melawan kezaliman dapat diperoleh berkatbantuan ilahi.
Tak sedikit tokoh dan pemikir yang meyakini bahwa revolusi Islam Iran yang dipimpin Imam Khomeini membuka lembaran baru bagi sejarah dunia Islam bahkan dunia spiritual secara umum. Mereka percaya bahwa seruan suci yang disampaikan Imam Khomeini berhasil mengguncang dunia. Pemikiran dan perilakunya, Imam mengenalkan Islam kepada dunia. Pengaruh gerakan revolusi Imam Khomeini dirasakan juga di daratan Eropa.
Revolusi Islam Iran diyakini telah menumbuhkan semangat spiritual dan keagamaan di dunia. Gereja menemukan spirit baru, dan kehidupan keagamaan kembali bergairah di Eropa. Jutaan pengikut Kristen menantikan kedatangan kembali Yesus. Pengaruh revolusi ini tidak terbatasi pada wilayah Iran. Umat Islam bahkan di wilayah Asia selatan dan Afrika hingga Balkan dan Kaukasus diterpa oleh pengaruhnya pula.
Berikut ini adalah pernyataan dan komentar para tokoh dan pemimpin dunia tentang Imam Khomeini dan revolusi Islam Iran:
Presiden Kuba Fidel Castro:
"Revolusi Islam di Iran adalah peristiwa yang luar biasa. Pengorbanan dan keberanian Anda sangat menakjubkan. Kalian telah memberikan pelajaran baik kepada kami tentang pengorbanan, keberanian, … Pandangan kalian tentang Islam telah terekspor ke kawasan kami. Kalian telah mengekspor revolusi ke seluruh dunia. Iran dengan tenaga agamawan dan rakyatnya memiliki kemampuan yang besar dalam menghadapi semua tipu daya."
Mohammad Hasnein Heykal, Penulis Terkenal Arab:
"Seakan satu figur besar penuh pengalaman di era awal Islam terlahir lagi ke dunia dengan mukjizat. Figur yang memimpin pasukan Ali setelah kelompok Umawi membantai Ahlul Bait."
Abdollah Widat, Pemimpin Pemuda Muslim Afrika Selatan:
"Imam Khomeini bukan hanya milik kalian. Semua bangsa tertindas di selatan Afrika akan tergetar hatinya ketika mendengar nama beliau. Dunia hendaknya tahu bahwa Imam Khomeini adalah tumpuan harapan bagi seluruh bangsa tertindas di dunia."
Roger Garoudy, cendekiawan besar Prancis:
"Revolusi Islam Iran mengenalkan model baru bagi kesempurnaan manusia dan masyarakat. Model ini sejalan dengan kejiwaan bangsa-bangsa dunia, dan inilah alasan permusuhan Barat dengan revolusi ini."
"Ayatolah Khomeini memberikan makna kepada kehidupan bangsa Iran."
Mufti Al-Azhar:
"Imam Khomeini adalah sosok muslim sejati. Beliau adalah saudara muslim kami. Muslim meski berbeda madzhab adalah saudara bagi muslim yang lain. Mereka akan bergerak bersama Imam Khomeini di bawah panji Islam yang satu."
Uskup Kapuchi, Uskup Beitul Maqdis:
"Hati bangsa-bangsa yang mendamba kebebasan dan mereka yang tertindas bergetar karena Imam Khomeini. Beliau bukan hanya milik bangsa Iran tetapi milik semua bangsa tertindas, muslim atau bukan muslim. Beliau adalah pemimpin penyelamat."
Dr. Mohammad Ali, dosen Universitas Jibvala Meksiko:
"Imam Khomeini menunjukkan bahwa negara-negara adi daya bukan pemilik dunia. Alternatif yang lebih baik dari mereka adalah Islam."
Promakov, cendekiawan kenamaan Rusia:
"Ayatollah Khomeini telah mengubah makna kepemimpinan dalam tatanan kehidupan sosial. Dia meruntuhkan dinding rasa takut dan menggiring rakyat ke arah fitrah ketuhanan."
"Revolusi Islam di seluruh dunia selalu lekat dengan nama Khomeini. Sebab dialah yang memimpin rakyat Iran melahirkan revolusi besar dunia. Seperti layaknya para nabi, dia dengan kehadirannya, agama, politik, revolusi, Tuhan dan rakyat diikat dalam satu ikatan yang terpisahkan lalu mengenalkannya kepada insan pemikir. Kebangkitannya mengingatkan semua orang akan kebangkitan para nabi utusan Tuhan."
"Slogannya yang terkenal, 'tidak timur, tidak barat' telah menjadi pondasi utama berdirinya pemerintahan Islam dan itu terjadi tanpa dapat dicegah oleh adi daya dunia."
Kalim Siddiqi, Ketua Parlemen Muslim Inggris saat itu:
"Imam Khomeini adalah contoh satu-satunya figur pejuang Islam dalam menghadapi hegemoni politik, ekonomi dan budaya Barat."
Robin Wood:
"Dia (Imam Khomeini) adalah messiah masa kini. Dia benar-benar pancaran keteguhan Isa."
Oriana Fallaci, Penulis dan Jurnalis Kenamaan Italia:
"Pengaruh besar dari kewibawaan, kebesaran, kesabaran dan keagungan Ayatollah Khomeini sangat terasa dalam pertemuan pertama dengannya."
Abdur Razzaq Ahmad, Deputi Menteru Tenaga Kerja Ethiopia;
"Revolusi Iran pimpinan Imam Khomeini adalah titik awal bagi lahirnya identitas Islam dalam bentuk negara-negara Islam. Sebab, Islam tanpa pemerintahan yang tidak mampu menerapkan hukum syariat, tidak lebih baik dari agama Kristen. Ini adalah titik awal dan poin yang menonjol dari revolusi Imam Khomeini."
"Di pentas internasional, peran Imam Khomeini tidak kecil. Beliau telah menyadarkan umat Islam pada umumnya, khususnya warga Afrika, juga memberi spirit kepada bangsa Palestina untuk berjuang demi kebebasan melawan kaum zionis. Ini adalah contoh dari pengaruh itu."
Profesor Hamid Mavlana, dosen dan direktur pusat penelitian di Amerika Serikat:
"Imam Khomeini adalah sosok figur yang dapat menyihir rakyat dengan kata-katanya. Beliau berbicara dengan bahasa awam, dan memberikan semangat dan rasa percaya diri kepada kaum lemah dan fakir. Imam Khomeini meyakinkan mereka untuk menyingkirkan siapa saja yang menghalangi gerak maju mereka. Bahkan tidak perlu gentar menghadapi negara adi daya seperti AS. Menurut saya, di abad 20 Masehi tidak ada suara yang lebih jelas daru suara Imam Khomeini yang mampu mengguncangkan dunia. Setelah perang dunia kedua, Imam adalah sosok pemimpin pertama yang memecah kebungkaman dalam menghadapi taghut dan tirani. Jika kebungkaman ini tidak dipecah, saat ini Uni Soviet masih eksis."
Michael Gorbachev, Presiden Terakhir Uni Soviet:
"Dia (Imam Khomeini) berpikir lebih maju dari zamannya, dan tidak terbatas pada tempat tertentu. Dia berhasil meninggalkan warisan yang besar untuk sejarah dunia."
Ahmad Huber, Penulis dan Pemikir Swiss:
"Beliau datang dari masa lalu dan hidup di masa kini, namun dia menampakkan masa depan. Hari ini di Eropa terasa bahwa runtuhnya tembok Berlin terjadi berkat revolusi Islam Iran. Pengaruh dari kebangkitan Islam ini dapat dirasakan di Eropa."
Henry Kessinger, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan penasehat strategis AS 1970-an yang beragama Yahudi:
"Ayatollah Khomeini telah menghadapkan dunia Barat pada tantangan besar. Keputusan-keputusannya bagaikan petir menyambar yang tak memberikan kesempatan kepada para teoretis dan politikus untuk berpikir."
"Tak ada yang dapat menduga keputusan apa yang bakal dia buat. Dia berbicara dan bertindak tidak dengan model-model yang dikenal dunia secara umum. Seakan ia menerima ilham dari tempat lain. Permusuhan Ayatollah Khomeini dengan Barat bermuara pada ajaran ilahi. Dalam bermusuhan dia sangat tulus."
Talal Atrisi, dosen di salah satu perguruan tinggi Lebanon:
" Kepemimpinan Imam Khomeini dan kemenangan revolusi Islam menjadi penggerak agi peradaban dunia saat ini."
Massimo Finni, jurnalis Italia;
"Hakikat dari revolusi Islam dan pemikiran Ayatollah Khomeini sangat dalam. Barat tak mampu memahaminya."
Mohammad Al-Ashi, mantan Imam Masjid Washington;
"Imam Khomeini mengguncangkan sendi-sendi Barat dan Timur. Dia meninggalkan pusaka yang hingga kini masih hidup dan aktif." [islammuhammadi/mt/taghrib]
1 komentar:
Imam Khomeini memang patut diteladani
Post a Comment