Informasi itu segera disampaikan ke Presiden Amerika Serikat. Singkat cerita, Amerika Serikat segera mengajak negara-negara kaya lainnya untuk melakukan misi penyelamatan dari kiamat di tahun 2012.
Seakan meniru kisah Nabi Nuh dalam agama samawi (Islam, Kristen, Yahudi), negara-negara kaya yang dipelopori oleh Amerika Serikat pun membuat bahtera yang super besar dan kuat. Bahtera itu dibuat di China.
Adegan film berikutnya, menggambarkan kejadian gempa bumi di berbagai negara menjelang tahun 2012. Hingga tiba saatnya di tahun 2012, kiamat benar-benar terjadi. Para petinggi Amerika Serikat digambarkan sibuk mempersiapkan keberangkatan ke China untuk menyelamatkan diri dari kiamat.
Namun, Presiden Amerika Serikat menolak ikut pergi ke China untuk menyelamatkan diri dari kiamat dengan bahtera. Sang Presiden memilih berada di tengah-tengah rakyatnya saat kiamat itu terjadi. uh, betapa mulianya sikap Sang Presiden Amerika Serikat itu. Presiden Amerika Serikat hanya mengikutkan anaknya ke dalam misi penyelamatan dari kiamat itu.
Singkat cerita, semua pemimpin negara-negara maju/kaya sudah berada di bahtera itu. Bahtera pun siap diberangkatkan. Menjelang datangnya kiamat, seorang ahli geologi asal Amerika Serikat melihat bahwa masih banyak orang yang berada di luar bahtera. Atas inisiatifnya lah pintu bahtera dibuka untuk menampung warga biasa non pejabat tinggi dari negara-negara maju itu.
Adegan berikutnya tentu saja menggambarkan betapa dahsyatnya kiamat itu terjadi. Tidak ada yang tersisa kecuali bahtera yang telah dinaiki para petinggi negara-negara maju itu.
Dalam ajaran agama samawi dan mungkin juga agama lainnya, ketika kiamat terjadi tidak ada satu pun mahkluk di bumi yang akan selamat, semua hancur bersama dengan hancurnya alam semesta. Namun film 2012 ini mengirimkan pesan bahwa kiamat boleh saja terjadi, dan jika kiamat terjadi maka ikutlah bersama gerbong yang telah dibuat oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju, pasti anda akan selamat.
Film 2012 itu seakan melawan ajaran agama tentang kiamat. Tuhan pun tidak mampu menghalangi misi penyelamatan yang telah digagas oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju. Film 2012 ini seakan ingin mengirimkan pesan bahwa jalan keselamatan bukan ada di agama-agama namun ada di gerbong yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju.
Di dunia nyata, gerbong yang dibangun oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju itu tak lain dan tak bukan adalah jalan neoliberal. Pengertian neoliberal itu sendiri adalah konsepsi ekonomi-politik yang melarang negara ikut campur dalam persoalan ekonomi. Semua persoalan ekonomi harus diserahkan ke mekanisme pasar, termasuk cabang-cabang produksi dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti energi, listrik, pangan, air, pendidikan dan kesehatan. Jika ada warga miskin yang menjadi korban dari gerbong neoliberal itu ya dianggap saja sebuah seleksi alam.
Menurut ajaran neoliberal, negara hanya boleh campur tangan dalam persoalan ekonomi jika itu untuk menjamin mekanisme pasar dapat berjalan.
Para penonton mungkin terksima dengan teknologi dalam film ini. Namun itu akan segera berlalu, menyusul ditemukan teknologi animasi baru yang lebih canggih dan apik dibandingkan film 2012 ini. Jika rasa kekaguman akan teknologi animasi di film 2012 itu hilang, maka yang tersisa hanyalah pesan dalam film ini bahwa jika ingin selamat maka ikutlah dengan rombongan Amerika Serikat dan negara-negara maju. Another world is not posible (dunia lain, tanpa pasar bebas dengan kepemimpinan Amerika Serikat dan negara-negara maju, tidaklah mungkin ada). Pasar bebas adalah sebuah keniscayaan, kata para pakar ekonomi pemuja neoliberal.
Semoga para penonton film 2012 tidak mengistirahatkan akal sehat dan nuraninya. Semoga para penonton film 2012 setelah keluar dari gedung bioskop tetap pada keyakinan bahwa another world is posible. Karena penyelamatan manusia dan alam semesta terlalu penting jika hanya diserahkan ke tangan Amerika Serikat dan negara-negara maju. Terlebih mereka telah terbukti memproduksi model pembangunan yang mengakibatkan pemiskinan dan kehancuran alam semesta.
sumber: politikana
0 komentar:
Post a Comment