Monday, January 10, 2011

Perempuan di Ujung Air Mata, Kepala Siapa di Ujung Tombak?

Tragedi kesyahidan Imam Husain di padang Karbala, dipentaskan dengan pagelaran seni Wayang Suro dalam Palagan Kurusetra. Pementasan yang digelar di Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang Cirebon ini, menjadi pagelaran kesenian yang terbilang reflektif.

Tiga dalang, tiga pementasan. Gelar seni wayang suro dalam Palagan Kurusetra tersebut ditampilkan Komunitas Wayang Suket, dengan dalang Ki Slamet Gundono dari Solo, lakon perempuan di ujung air mata, kepala siapa di ujung tombak. Sanggar Seni Puser Langit, dalang MP Ponimin, dengan lakon tragedi Kurusetra. Sanggar Seni Sekar Pandan, dalang E Heri Komarhadi, dengan lakon Bisma gugur.

Setiap dalang dan komunitasnya mementaskan lakon yang berbeda tapi satu alur, karakter dan pesan hampir sama, yakni sepahit dan segetir apapun kebenaran harus ditegakkan. Pementasan yang kreatif, tentang kegetiran, kebengisan, dirasa sangat mengenaskan, sekaligus menggelitik, menyampaikan pesan dan kesan yang cukup mendalam.

Pementasan pertama dilakukan Sanggar Seni Sekar Pandan, dalang E Heri Komarhadi dengan lakon Bisma gugur.

Kemudian dilanjutkan dengan pementasan Sanggar Puser Langit, dalang MP Ponimin dengan lakon Tragedi Kurusetra.

Pamungkas acara, Komunitas Wayang Suket, dalang Ki Selamet Gundono, mementaskan perempuan-perempuan di ujung airmata, kepala siapa di ujung tombak. Mementaskan tragedi kesyahidan Sayyidina Husain di Padang Karbala. Kepala Sayyidina Husain dipenggal ditancapkan di ujung tombak, dipamerkan di seluruh penjuru kota. Sayyidina Husain harus gugur setelah dikepung pasukan penguasa yang lalim di medan Karbala dalam misi menegakkan kebenaran.

”Pertunjukan ini tidak direfleksikan sebagai Karbala saat itu saja, tetapi Karbala di zaman manapun. Orang yang menegakkan kebenaran, mungkin nasibnya akan sama, yakni dipenggal kepalanya, ditumpas, dibunuh pikiran-pikirannya,” Selamet memaparkan.

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi, yang datang sebagai seniman dan perwakilan dari atase kebudayaan Iran. Keduanya menyambut acara tersebut atas undangan dari pihak FKM.(hsn)

sumber: radarcirebon.com


0 komentar: