Majalah Tempo edisi 18/39 Senin (28/06/2010) dengan judul ‘Rekening Gendut Perwira Polisi’ dikabarkan diborong habis-habisan oleh oknum polisi. Entah apa motifnya, namun pengalaman sebelumnya biasanya aksi borong-memborong surat kabar atau majalah biasanya terkait dengan isi pemberitaan.
Heran saja, di zaman digital seperti sekarang ini masih ada yang menjalankan aksi borong itu. Padahal, konten majalah Tempo bisa dilihat di situs resminya. Terlebih lagi, pihak Tempo juga bisa dengan cepat mencetak ulang majalahnya yang tiba-tiba “laris manis” itu.
Konten majalah Tempo dua edisi terakhir memang mengungkit seputar harta kekayaan para pejabat. Edisi sebelumnya Tempo melakukan investigasi seputar kekayaan Hadi Poernomo Kepala BPK yang sebelumnya menjabat Dirjen Pajak. Dalam edisi kali ini mejalah Tempo mengulas soal rekening mencurigakan para perwira polisi yang diberi judul ‘Rekening Gendut Perwira Polisi.’
Cover majalah itu bergambar kartun seorang berpakaian seragam cokelat yang sedang menggiring tiga celengan babi berwarna pink dengan tali police line. Ada empat judul tulisan seputar harta mencurigakan para perwira polisi itu (Aliran Janggal Rekening Jenderal, Relasi Mantan Ajudan, Mereka Bukan Penjahat dan Rekening dalam Sorotan).
Ringkasan Isi Tulisan “Rekening Gendut Perwira Polisi”
Apa sebenarnya isinya? Intinya ada enam nama jenderal dan beberapa perwira menengah yang dalam tulisan itu diduga punya aliran dana mencurigakan. Enam jenderal itu, Irjen Pol Mathius Salempang, Irjen Pol Sylvanus Yulian Wenas, Komjen Pol Susno Duadji, Irjen Pol Budi Gunawan, Irjen Pol Badrodin Haiti, dan Irjen Pol Bambang Suparno.
- Di tulisan pertama berjudul ‘Aliran Janggal Rekening Jenderal,’ tulisan dimulai dengan wawancara majalah Tempo dengan Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi yang bercerita tentang jumlah gajinya. Disitu lantas dilanjutkan tentang konfirmasi Ito seputar laporan PPATK tentang sejumlah rekening para jenderal dan perwira polisi yang mencurigakan. Ito menyatakan ada 21 perwira pemilik rekening mencurigakan. Ia mengatakan telah menerima perintah Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri buat melakukan klarifikasi terhadap para perwira tersebut. “Ini pembuktian terbalik, jadi menjadi beban mereka untuk menjelaskan asal-usul transaksinya,” katanya.
- Masih ditulisan yang sama di bagian kedua majalah Tempo melanjutkan dengan penelururannya ke rumah-rumah para jenderal itu sekaligus melakukan konfirmasi. Antara lain ke rumah Irjen Pol Bandrodin Haiti, Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian di Jakarta lalu ke rumah Irjen Pol Sylvanus Yulian Wenas. Tim majalah Tempo juga sempat ke Makassar tempat Kombes Pol Umar Leha.
- Di tulisan kedua dengan judul ‘Relasi Mantan Ajudan’ majalah Tempo menulis soal Irjen Pol Budi Gunawan yang pernah menjadi ajudan mantan Presiden Megawati. Majalah Tempo menyinggung soal Budi dan anaknya yang menerima dana mencurigakan Rp 54 miliar. Dana itu diduga ada kaitannya dengan dua perusahaan bermasalah.
- Di tulisan ketiga, Tempo memuat wawancara utuh langsung dengan Komjen Pol Ito Sumardi soal rekening mencurigakan itu. Tempo memberi judul Ito Sumardi: Mereka Bukan Penjahat. Baru di tulisan ke empat majalah Tempo merinci secara angka nilai-nilai uang mencurigakan yang masuk dalam rekening enam jenderal itu, dan juga memuat petikan langsung konfirmasi para jenderal itu.
Selain seputar rekening jenderal majalah tempo juga memuat tulisan seperti rubrik biasanya. Di rubrik nasional ada tulisan soal PKS, harta pejabat dan draf misterius calon Kapolri. Masih ada juga rubrik-rubrik lainnya dan bisa dibuka di http://majalah.tempointeraktif.com. [Tribun-Timur]
Sumber: inimu
0 komentar:
Post a Comment