Bukan menjadi sifat gue untuk gampang memuji orang lain. Karena memang gue dari sananya hanya suka bicara seperlunya (kecuali jika setan bawelnya sedang nongol hehe). Tapi begitu gue tau kalau pujian itu akan membuka kesempatan bagi gue untuk menaikkan mood dan menyenangkan orang lain, serta feedback yang baik untuk diri gue sendiri, maka gue mencoba untuk membuat semacam compliment day sebagai latihan.
Be Sincer
Jadilah dalam satu hari latihan itu, gue mencari-cari alasan untuk memuji orang lain. Kepada mbak di rumah, yang selama ini selalu enak memasak, gue jarang memuji. Ya diam aja. I thought, it was her job to make a good food. Tapi setelah gue memuji, “Pas nih rasa cumi gorengnya” dan berbincang sedikit tentang makanan itu, tentu saja dia merasa lebih dihargai, lebih emotionally attach, dan bersemangat. Of course I’m glad it has a good effect on her, and the most important thing is, she deserves the compliment.
Be Confident
Sering satu lift atau satu angkot dengan ibu-ibu yang membawa anak lucu? Instead of hanya melirik nggak jelas, mending ekspresikan aja apa yang ada di dalam pikiranmu. “Wah lucunya… umur berapa nih bu?” atau sama abang rujak buah yang lewat depan rumah, “Wah hebat isi gerobaknya rapi banget, bang!”
Be Specific
Wanita (atau pria metrosexual) sangat suka dipuji penampilannya. Maka jika Anda tidak bisa memuji penampilan wanita, maka lebih baik diam saja, jangan sampai mengeluarkan komentar-komentar negatif seperti, “Gila lo gemukan ya?”, meski maksudnya memuji bahwa mungkin hidupnya bahagia, tapi tetap saja wanita tidak suka itu. Pada teman yang ketemu di lift, gue coba perhatikan apa yang cukup signifikan dari penampilannya, dan instead bilang, “You look nice today”, be more spesific like, “Keren banget jilbabnya… bisa aja lo milih yang match sama baju! Beli dimana bu?”. It will made her day, create bond and she will be nice to you for the rest of her life.
Create It
Kalau ternyata kita belum menemukan alasan untuk memuji pada hari ini, kita bisa mengingat apapun tentang orang tersebut di hari-hari kemarin dan membuat pujian. Mulai aja dengan kalimat seperti, “Tau nggak apa yang gue suka dari lo sejak dulu?”
Don’t Expect Anything
Kan gue udah muji, harusnya dia bales muji dong! Wah nggak bisa gitu. Muji harus ikhlas dan jangan diinget-inget. Kalau memang yang kita puji itu beneran punya manner, dia akan inget sama apa yang kita lakukan hari ini dan membalas dengan sendirinya di kemudian hari. Tapi nggak usah diharep-harepin ya.
Practice Makes Perfect
Semakin sering dilakukan, memuji akan semakin mudah dilakukan. Memang di jaman cela mencela seperti ini, mungkin agak sulit melakukannya. But try it and see the happy result. Good luck!
Jadilah dalam satu hari latihan itu, gue mencari-cari alasan untuk memuji orang lain. Kepada mbak di rumah, yang selama ini selalu enak memasak, gue jarang memuji. Ya diam aja. I thought, it was her job to make a good food. Tapi setelah gue memuji, “Pas nih rasa cumi gorengnya” dan berbincang sedikit tentang makanan itu, tentu saja dia merasa lebih dihargai, lebih emotionally attach, dan bersemangat. Of course I’m glad it has a good effect on her, and the most important thing is, she deserves the compliment.
Be Confident
Sering satu lift atau satu angkot dengan ibu-ibu yang membawa anak lucu? Instead of hanya melirik nggak jelas, mending ekspresikan aja apa yang ada di dalam pikiranmu. “Wah lucunya… umur berapa nih bu?” atau sama abang rujak buah yang lewat depan rumah, “Wah hebat isi gerobaknya rapi banget, bang!”
Be Specific
Wanita (atau pria metrosexual) sangat suka dipuji penampilannya. Maka jika Anda tidak bisa memuji penampilan wanita, maka lebih baik diam saja, jangan sampai mengeluarkan komentar-komentar negatif seperti, “Gila lo gemukan ya?”, meski maksudnya memuji bahwa mungkin hidupnya bahagia, tapi tetap saja wanita tidak suka itu. Pada teman yang ketemu di lift, gue coba perhatikan apa yang cukup signifikan dari penampilannya, dan instead bilang, “You look nice today”, be more spesific like, “Keren banget jilbabnya… bisa aja lo milih yang match sama baju! Beli dimana bu?”. It will made her day, create bond and she will be nice to you for the rest of her life.
Create It
Kalau ternyata kita belum menemukan alasan untuk memuji pada hari ini, kita bisa mengingat apapun tentang orang tersebut di hari-hari kemarin dan membuat pujian. Mulai aja dengan kalimat seperti, “Tau nggak apa yang gue suka dari lo sejak dulu?”
Don’t Expect Anything
Kan gue udah muji, harusnya dia bales muji dong! Wah nggak bisa gitu. Muji harus ikhlas dan jangan diinget-inget. Kalau memang yang kita puji itu beneran punya manner, dia akan inget sama apa yang kita lakukan hari ini dan membalas dengan sendirinya di kemudian hari. Tapi nggak usah diharep-harepin ya.
Practice Makes Perfect
Semakin sering dilakukan, memuji akan semakin mudah dilakukan. Memang di jaman cela mencela seperti ini, mungkin agak sulit melakukannya. But try it and see the happy result. Good luck!
0 komentar:
Post a Comment