Dan bisa ditebak, pada umumnya mereka sibuk ber-Facebook ria (mengupdate status dan mengupload foto hasil jepretan sekitar). Trus faktor apa saja sih yang membuat Facebook mampu merubah mereka menjadi manusia autis?
Facebook Alasan standar:
* Bertemu teman-teman lama: Sebagian berpikir “ah ini nih cewek yang dulu gue incer waktu masih SMA, masi cantik nih aja gw pepet lagi ah”. Sebagian lagi merasa sangat beruntung ketika melihat lagi wajah-wajah para target cinta pertama yang dulu tidak kesampaian, karena sepertinya setelah dilihat-lihat dan dipikir-pikir jadi sadar telah dibutakan oleh cinta.
* Cari jodoh: Kalau alasan ini sih sudah ada sejak zaman chatting via mIRC ya?
* Dokumentasi perjalanan hidup.
Alasan diatas sudah biasa, berikut adalah alasan terselebung di balik semua itu:
* Upload foto di cafe: Nunjukin ke teman-teman khususnya teman sekolah jadul kalau “Sekarang gw udah ga culun lagi looh, gw sering dugem, cafe to cafe dan punya bokin cakep, sexy, kaya lagih!”.
* Update status apa saja setiap menit (yang biasanya gak penting): Gue bak selebritis yang perlu memberi kabar apa yang sedang gue lakukan setiap detiknya. Dan yang pasti gw juga melek internet, gak gaptek.
* Update status “dinner@….” atau upload foto dengan latar belakang restoran: Mampu makan malam di resto sama bokin (padahal bukan weekend loh).
* Update status “akirnya beres juga kerjaan gw” atau “horee baru deal 2 project hari ini!”: gue bukan pengangguran dan masa depan gw tidak suram.
* Update status “baru beli barang-x nih”: kepercayaan diri mungkin kurang dibina sejak kecil.
* Upload foto bersama mobil andalan: Dulu gue emang naek sepeda ke sekolah kadang-kadang nebeng lagih, sekarang coba liat donk gue dan Jazz putih full spoiler atas-bawah gw.
* Upload foto anak: Anak gw lucu kan.
* Upload foto pre-wed/wedding: Jelek-jelek gini gw bisa kawin juga loch!
* Upload foto liburan/tugas kantor ke luar negeri: Gue sering bolak-balik luar negeri. Lu pernah ga?
Benar atau tidaknya analisis diatas, silahkan teman-teman yang menghakimi sendiri. Bila ada yang tersinggung, resiko ditanggung sendiri! []
0 komentar:
Post a Comment