Agar jiwa dan potensi kami besar, apa yang harus kami lakukan?
Jawab :
Imam Ali bin Abi Thalib as berkata kepada Hammam:
“Manakala Allah Swt Yang Mahaagung berada dalam jiwa-jiwa mereka, maka selain Allah, bagaimanapun dia, adalah tak berarti di hadapan mereka.”
Di permukaan bumi, satu hektar bagi kita adalah besar dan luas. Namun bila kita naik pesawat, semakin tinggi terbang pesawat, semakin kecil pula bidang tanah itu di mata kita.
Jika kita melirik uang-uang yang ada di bank, maka saldo yang kita miliki tidak ada apa-apanya. Jika kita cermati ucapan tasbih seluruh makhluk, maka kita pandang zikir subhanallah yang kita baca cuma beberapa kali tidaklah berarti. Apabila kita melihat perpustakaan-perpustakaan besar dan penting di dunia, maka telaah hanya beberapa buku tidak akan memuaskan diri kita.
Ketika Imam Ali bin Husain as ditanya, “Mengapa Anda beribadah sampai sedemikian rupa?”
Beliau menjawab, “Ibadahku tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan ibadahnya Ali bin Abi Thalib!”
Dalam al-Quran Allah Swt berfirman kepada Nabi-Nya, “Ingatlah ujian-ujian yang dialami para nabi terdahulu, agar ujian-ujian yang akan engkau alami menjadi ringan.”
Dengan menoleh ke belakang dan memperhatikan langkah yang sudah lewat kerap membuat kita terperdaya. Tapi tolehan ke belakang dan perhatian pada langkah-langkah yang ditempuh para pendahulu sebagai pengalaman dan pelajaran juga sangat berharga untuk membangun kemajuan kita kini dan selanjutnya. Intinya, kita harus berkonsentrasi ke arah masa depan kita, memikirkan setiap langkah ke arah kemajuan kita kini dan esok. []
Imam Ali bin Abi Thalib as berkata kepada Hammam:
“Manakala Allah Swt Yang Mahaagung berada dalam jiwa-jiwa mereka, maka selain Allah, bagaimanapun dia, adalah tak berarti di hadapan mereka.”
Di permukaan bumi, satu hektar bagi kita adalah besar dan luas. Namun bila kita naik pesawat, semakin tinggi terbang pesawat, semakin kecil pula bidang tanah itu di mata kita.
Jika kita melirik uang-uang yang ada di bank, maka saldo yang kita miliki tidak ada apa-apanya. Jika kita cermati ucapan tasbih seluruh makhluk, maka kita pandang zikir subhanallah yang kita baca cuma beberapa kali tidaklah berarti. Apabila kita melihat perpustakaan-perpustakaan besar dan penting di dunia, maka telaah hanya beberapa buku tidak akan memuaskan diri kita.
Ketika Imam Ali bin Husain as ditanya, “Mengapa Anda beribadah sampai sedemikian rupa?”
Beliau menjawab, “Ibadahku tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan ibadahnya Ali bin Abi Thalib!”
Dalam al-Quran Allah Swt berfirman kepada Nabi-Nya, “Ingatlah ujian-ujian yang dialami para nabi terdahulu, agar ujian-ujian yang akan engkau alami menjadi ringan.”
Dengan menoleh ke belakang dan memperhatikan langkah yang sudah lewat kerap membuat kita terperdaya. Tapi tolehan ke belakang dan perhatian pada langkah-langkah yang ditempuh para pendahulu sebagai pengalaman dan pelajaran juga sangat berharga untuk membangun kemajuan kita kini dan selanjutnya. Intinya, kita harus berkonsentrasi ke arah masa depan kita, memikirkan setiap langkah ke arah kemajuan kita kini dan esok. []
0 komentar:
Post a Comment