Seiring berkembangnya zaman, kualitas memegang peran signifikan dalam memenangkan persaingan antar universitas. Setiap universitas dituntut untuk mempunyai sistem kerja terbaik, salah satunya dengan memanfaatkan Malcom Baldrige Education Criteria.
“Malcom Baldrige Education Criteria adalah sebuah sistem komprehensif untuk mencapai kinerja dan output organisasi yang maksimal,” jelas Executive Director Indonesia Quality Award Foundation Tumpal Siregar, MBA, di acara 'Pendalaman Malcom Baldrige Criteria' di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Kamis (30/7).
Tumpal mengatakan, untuk mencapai kinerja dan output yang maksimal tersebut, terutama di sebuah universitas, Malcom Baldrige Education Criteria menekankan pada tujuh hal yang terdiri atas enam kategori proses dan satu kategori result.
Adapun, kata Tumpal, ketujuh hal tersebut antara lain adalah Leadership (arahan dari eksekutif senior atau pemimpin universitas), Strategic Planning (perencanaan strategi, ukuran proses, dan tindakan universitas), Costumer and Market Focus (fokus kepada mahasiswa dan pemegang kepentingan), Measurement dan Analysis (analisa sistem dan aplikasi manajemen yang efektif untuk mendukung proses), Human Resource Focus (mengarahkan tenaga akademik agar fokus membantu mahasiswa mengembangkan potensinya), Process Management (memeriksa dan mengatur proses-proses yang akan atau tengah berlangsung), serta Business Result (analisa performa universitas dan perkembangannya).
Ketujuh hal di atas boleh dikatakan sebagai inti sekaligus keunggulan dari Malcom Baldrige Education Criteria. Dikatakan sebagai keunggulan, karena hal tersebut menunjukkan bahwa kriteria edukasi Malcom Baldrige tidak hanya sekedar menyusun dan mengevaluasi proses kerja universitas saja, tetapi juga mendalaminya.
Sebagai contoh, apabila universitas mengadopsi sistem Malcom Baldrige, maka mereka tidak hanya akan menyusun rencana pengajaran, tetapi juga memfokuskan tata administrasinya untuk mahasiswa. Oleh sebab itu, jika mahasiswa ingin perubahan untuk hasil belajar yang lebih optimum, hal tersebut bisa diwujudkan.
“Dalam bidang kesehatan, Metode Baldrige itu ibarat general check-up, semua bagian diperiks dari yang besar seperti kepala hingga yang di dalam seperti otak,” ujar Tumpal mengenai cara Malcom Baldrige Education Criteria mendalami setiap proses.
Untuk saat ini, sistem Malcom Baldrige sudah digunakan oleh lebih dari 50 BUMN. Beberapa contoh di antaranya adalah Telkom, Pertamina, dan Garuda. Bahkan, kata Tumpal, telah terjadi perubahan dan perbaikan pada beberapa BUMN yang sudah mengadopsi sistem ini.
Tumpal juga berharap, penggunaan sistem ini di univesitas dapat meningkatkan proses pengajaran dan pembelajarannya. Kalau kedua proses tersebut menjadi lebih baik, kata Tumpal, output alias lulusannya pun juga akan lebih baik dari sebelumnya.
"Output yang lebih baik adalah mahasiswa-mahasiswa yang siap berkembang, produktif, dan siap untuk masuk ke dunia kerja,” tukas Tumpal. [kompas]
Tumpal mengatakan, untuk mencapai kinerja dan output yang maksimal tersebut, terutama di sebuah universitas, Malcom Baldrige Education Criteria menekankan pada tujuh hal yang terdiri atas enam kategori proses dan satu kategori result.
Adapun, kata Tumpal, ketujuh hal tersebut antara lain adalah Leadership (arahan dari eksekutif senior atau pemimpin universitas), Strategic Planning (perencanaan strategi, ukuran proses, dan tindakan universitas), Costumer and Market Focus (fokus kepada mahasiswa dan pemegang kepentingan), Measurement dan Analysis (analisa sistem dan aplikasi manajemen yang efektif untuk mendukung proses), Human Resource Focus (mengarahkan tenaga akademik agar fokus membantu mahasiswa mengembangkan potensinya), Process Management (memeriksa dan mengatur proses-proses yang akan atau tengah berlangsung), serta Business Result (analisa performa universitas dan perkembangannya).
Ketujuh hal di atas boleh dikatakan sebagai inti sekaligus keunggulan dari Malcom Baldrige Education Criteria. Dikatakan sebagai keunggulan, karena hal tersebut menunjukkan bahwa kriteria edukasi Malcom Baldrige tidak hanya sekedar menyusun dan mengevaluasi proses kerja universitas saja, tetapi juga mendalaminya.
Sebagai contoh, apabila universitas mengadopsi sistem Malcom Baldrige, maka mereka tidak hanya akan menyusun rencana pengajaran, tetapi juga memfokuskan tata administrasinya untuk mahasiswa. Oleh sebab itu, jika mahasiswa ingin perubahan untuk hasil belajar yang lebih optimum, hal tersebut bisa diwujudkan.
“Dalam bidang kesehatan, Metode Baldrige itu ibarat general check-up, semua bagian diperiks dari yang besar seperti kepala hingga yang di dalam seperti otak,” ujar Tumpal mengenai cara Malcom Baldrige Education Criteria mendalami setiap proses.
Untuk saat ini, sistem Malcom Baldrige sudah digunakan oleh lebih dari 50 BUMN. Beberapa contoh di antaranya adalah Telkom, Pertamina, dan Garuda. Bahkan, kata Tumpal, telah terjadi perubahan dan perbaikan pada beberapa BUMN yang sudah mengadopsi sistem ini.
Tumpal juga berharap, penggunaan sistem ini di univesitas dapat meningkatkan proses pengajaran dan pembelajarannya. Kalau kedua proses tersebut menjadi lebih baik, kata Tumpal, output alias lulusannya pun juga akan lebih baik dari sebelumnya.
"Output yang lebih baik adalah mahasiswa-mahasiswa yang siap berkembang, produktif, dan siap untuk masuk ke dunia kerja,” tukas Tumpal. [kompas]
0 komentar:
Post a Comment