I. Pendahuluan
Selama ini, kita sering mendengar bahwa Negara Amerika Serikat merupakan Negara yang menjunjung tinggi demokrasi dan HAM atau Hak Asasi Manusia). Bahkan, dengan sombongnya, negara ini menjadi polisi bagi dunia di dalam menyebarkan paham demokrasi dan HAM. Sudah sangat sering Amerika memberikan sanksi ekonomi bahkan militer kepada negara-negara yang tidak memberlakukan kedua paham tersebut atau terjadinya pelanggaran terhadap keduanya. Seolah-olah Negara ini merupakan surga bagi pengusung demokrasi dan HAM. Namun, tahukah kita semua bahwa negara ini mempunyai catatan hitam di dalam sejarah yaitu ketika terjadinya teror terhadap bangsa-bangsa pendatang khususnya kulit hitam yang dilakukan oleh kelompok Ku Klux Klan. Di dalam artikel ini coba di bahas tentang apa itu Ku Klux Klan dan bagaimana sejarahnya.
II. Asal Mula Ku Klux Klan
Kebencian yang ditebar dan kekerasan yang dilakukan Ku Klux Klan bermula dari dendam kesumat ras kulit putih di Negara-negara bagian wilayah selatan Amerika Serikat dan kaum Kofederasi terhadap ras Kulit hitam pasca perang sipil. Saat itu, orang-orang kulit hitam dibantai orang-orang kulit putih anggota Ku Klux Klan. Pemicunya adalah kemenangan kulit hitam yang membebaskan mereka dari jerat perbudakan. Pada masa kejayaannya, Ku Klux Klan berhasil merebut lebih dari 3 juta anggota. Meski kemudian keberuntungan Ku Klux Klan susut, tapi riwayat komplotan ini tak pernah benar-benar tamat.
Orang-orang di wilayah perbatasan Amerika Serikat sebelah selatan pada masa awal Negara ini berdiri bersikukuh memperjuangkan individualism dan membela kaum tertindas. Kemudian, muncul peradilan dan kewaspadaan masyarakat di wilayah perbatasan Amerika Serikat. Sebelum perbudakan dihapus, sekelompok centeng selalu berpatroli di area perkebunan para juragan. Mereka bertujuan mencegah pemberontakan para budak. Mereka tak segan mencambuk bahkan membunuh budak yang ditangkap karena melanggar jam malam. Setelah terjadi pemberontakan berdarah para budak, kulit putih terpaksa menelan pil pahit kekalahan mereka. Merasa kehilangan kekayaan yang didapat dengan harga murah bahkan gratis, orang-orang kulit putih pun mendendam. Inilah pemicu kekerasan yang dilakukan Ku Klux Klan.
Ku Klux Klan dicetuskan pada musin dingin di tahun 1863 oleh enam pemuda mantan anggota konfederasi di kota kecil Pulaski, Tennessee. Semula komplotan ini hanya sekumpulan pemabuk yang rutin menebar hura-hura. Karena pemabuk, maka setiap anggota komplotan ini memiliki sebutan nama-nama konyol, seperti Grand Cyclops, Grand Magi, Grand Turk dan Grand Scribe. Meski beragam nama konyol disandang setiap anggota, tapi mereka semua menamai kesatuannya “setan kubur”. Komplotan ini memilih kata kuklos dari bahasa yunani yang berrti lingkaran. Secara kebahasaan, kata ini sakral. Tapi mereka mempermainkan kata tersebut hingga menjadi Ku Klux Klan karena para penjahat yang mempublikasikan, nama Ku Klux Klan terdengan paling menakutkan di seluruh pelosok Amerika Serikat.
Sementara itu, para anggota legislatif Negara-negara bagian wilayah selatan tak mau mencabut cakar kekuasaannya yang sejak lama menghisap darah orang-orang kulit hitam. Karena itu mereka menciptakan undang-undang restriktif yang kemudian dikenal dengan nama Black Codes. Melalui undang-undang ini, mereka kebiri kemerdekaan bangsa kulit hitam dan berambisi memperbudak mereka sepanjang masa.
Presiden Andrew Johnson menutup mata. Dia sengaja membiarkan tindakan rusak para anggota legislatif State Southern di wilayahnya. Tapi kongres Amerika tidak setuju terhadap Black Codes dan berkehendak agar para senator bagian wilayah-wilayah selatan itu tidak mendapat kursi di parlemen pada tahun 1865. Tapi rencana Ku Klux Klan sangat matang dengan menerapkan kekerasan yang dilancarkan kulit putih di Negara-negara wilayah bagian selatan.
Tradisi awal Ku Klux Klan adalah berkendara pada malam hari. Akhirnya mereka menggunakan cara baru yang lebih seram. Mereka menyembunyikan identitas diri di balik jubah putih dan menciptakan keributan di jalan Pulaski. Mereka menggunakan topi kerucut yang sekaligus menjadi topeng menyeramkan. Mereka juga mengadakan upacara “pembaptisan” bagi anggota baru dengan ritual plonco dan sumpah-sumpah konyol.
Saat komplotan Ku Klux Klan bertambah besar, maka semakin menderita orang-orang kulit hitam. Pada malam hari, komplotan ini bergentayangan lengkap dengan atribut kebesarannya. Di kegelapan itulah mereka salurkan hobi membakar rumah-rumah warga kulit hitam. Mereka tebar terror kekerasan kepada orang-orang kulit hitam yang mereka anggap “tak tahu diri”. Meski mendapat perlawanan dari orang-orang kulit hitam, Ku Klux Klan tak berhenti menumpahkan darah para mantan budak itu. Inilah yang menstimulir munculnya komplotan kulit putih di berbagai Negara-negara bagian. Dengan cepat, pengaruh Ku Klux Klan menyebar hingga ke luar wilayah Pulaski.
Dalam waktu 2 tahun, Ku Klux Klan berhasil melebarkan sayap hingga ke tennesse, Alabama, Georgia, dan mississipi. Saat itu anggotanya berjumlah ribuan orang. Karena itu, ku Klux klan leluasa menebar terror melalui atraksi missal dengan tujuan mengintimidasi seluruh lapisan masyarakat, baik kulit hitam maupun kulit putih. Di beberapa wilayah di Amerika, Ku Klux Klan menjadi pemerintahan bayangan. Komplotan ini memiliki agen-agen spionase sebagai sumber datanya. Mereka adalah orang-orang penting di Amerika serikat; para redaktur surat kabar terkenal, menteri, mantan pejabat konfederasi dan para pemimpin partai politik. Mereka tak segan-segan mengadili siapapun yang mengancam eksistensinya. Saat itu, Ku Klux Klan dipimpin oleh Jenderal Nathan Bedford Forrest, pejabat kavaleri konfederasi sekaligus jagoan ulung Ku Klux Klan. Dia berkeliling wilayah selatan Amerika Serikat untuk membuka cabang-cabang baru dan mengkoordinasi aktivitas-aktivitas Ku Klux Klan.
Pada musin panas 1868, sejumlah mutilasi, pembunuhan massal, hukuman mati merajalela di wilayah selatan. Kondisi politik memburuk menciptakan situasi anarkis dan tanpa hokum. Ketiak itu komplotan Ku Klux Klan saling bertarung satu sama lain. Kongres Amerika turun tangan dalam penyelesaian kasus Ku Klux Klan. Akhirnya, pada bulan januari 1869, Forrest membubarkan Ku Klux Klan. Dia hendak cuci tangan setelah terlibat dengan komplotan ini. Tapi pembubaran ini tak menghentikan kekerasan dan terror yang dilakukan komplotan Ku Klux Klan. Kekerasan terhadap warga sipil tak berkurang, meski para anggota legislative Negara-negara wilayah bagian selatan telah menetapkan undang-undang keras dan ketat untuk menghadapi komplotan Ku Klux Klan.
Tahun 1871, kongres Amerika dengan tegas melarang organisasi Ku Klux Klan. Mereka dilarang berkendara pada malam hari dan dilarang mengenakan topeng. Jika tetap melakukan itu, berarti mereka melanggar hukum. Presiden menetapkan undang-undang kepolisian bagi Negara-negara bagian di wilayah selatan Amerika Serikat yang menyebabkan anggota Ku Klux Klan banyak tertangkap. Meski banyak yang tertangkap dan nyata berbuat kejahatan, tapi sangat sedikit yang dipenjara. Ku Klux Klan tak henti mencipta bencana dengan menghilangkan para pemilih kulit hitam dari tempat-tempat pemungutan suara. Akhirnya partai Demokrat di Negara-negara wilayah bagian selatan Amerika berhasil memenangkann pemilu dan kemudian menyisihkan warga kulit hitam dengan cara paling halus, yaitu menjalankan politik “Separate but Equal” (Terpisah tapi setara). Politik ini membius Amerika hingga 80 tahun lamanya.
III. Ku Klux Klan Generasi II
Ku Klux Klan sempat vakum beberapa waktu hingga terlahir kembali pada abad ke 20. Selama masa vakum, Ku Klux Klan terjadi eksodus besar-besaran ke Amerika serikat 23 juta imigran asal eropa. Tapi undang-undang diskriminasi kulit hitam tetap berlaku. Tahun 1890-an, sejarah kembali menjadi saksi pembantaian massal warga kulit hitam oleh warga kulit putih. Sebelum tahun 1915, Ku Klux Klan lahir kembali dengan gerakan formal. Ketika itu William J. Simmons membakar tiang salib di hadapan 15 anggota Ku Klux Klan yang kembali bangkit di Stone Mountain. Tujuan utamanya adalah mengeruk uang. Sekalipun pada masa itu iklim bisnis Amerika Serikat sedang lesu, Wiliam mampu menggaet wartawan Edward Young Clarke dan Elizabeth Tyler pada tahun 1920 serta relasi-relasi barunya. Dia tebarkan isu kekhawatiran warga Amerika Serikat terhadap arus imigrasi yang membanjiri Amerika Serikat dengan semangat anti kulit hitam, anti Yahudi, anti Katolik, anti imortalitas; kebencian dan paranoia.
Ku Klux Klan baru-baru ini pun mendulang emas. Dalam setahun, anggota Ku Klux Klan mencapai 100 ribu orang. Biaya pendaftaran untuk menjadi anggota sebesar $10 dan cukup menjadikan komplotan ini kaya raya. Komplotan ini di seluruh Amerika Serikat menciptakan chaos missal, keonaran baru, mutilasi baru dan pembunuhan baru terhadap siapapun yang dituduh Amerika Serikat termasuk melenyapkan wanita dan komunis.
Tapi, kekayaan baru menjadikan para petinggi Ku Klux Klan berebut kuasa. Mereka banyak terlibat skandal hingga masalah mereka pun di ekspos di New York World dan berbuntut diadakannya penyelidikan kongres. Penyorotan negative terhadap Ku Klux Klan ini justru menjadi sarana publikasi gratis bagi komplotan tersebut. Setelah di ulas tuntas, jumlah anggota Ku Klux Klan membengkak hingga mencapai 4 juta orang dalam kurun empat tahun berikutnya. Ku Klux Klan juga berhasil memposisikan para anggotanya ke jabatan politik. Anggota Ku Klux Klan dari Texas, Earl Mayfield berhasil menjadi senator pada tahun 1922. Pengaruh Ku Klux Klan berperan menentukan gubernur-gubenur Georgia, Alabama, California, dan Oregon.
Pada tahun 1926 kejayaan Ku Klux Klan kembali surut. Seiring etrjadi resesi dunia pada tahun 1930-an, Ku Klux Klan terus mengalami kemerosotan. Meski demikain kekayaannya masih aktif. Akhirnya Ku Klux Klan praktis berhenti pada tahun 1944 ketiak Internal Revenue Service (Dinas Pendapatan Internal) membuatnya bangkrut dengan menanmggung beban pajak senilai $685.000.
IV. Ku Klux Klan Generasi III
Tahun 1949, seorang dokter dari Atlanta, Samuel Green mencoba untuk kembali membangkitkan Ku Klux Klan. Ku Klux Klan baru bentukan Samuel Green inilah yang lantas berganti menjadi Knights of The Ku Klux Klan. Semboyannya adalah kesetaraan hak untuk semua, tiada hak istimewa untuk siapa pun. Semboyan ini diberlakukan di Louisiana pada tahun 1956 dan tidak lagi menggunakan teror pada awal abad ke 20. Tapi, bagaimana pun juga, Ku Klux Klan tetap Ku Klux Klan. Aksi Ku Klux Klan Generasi III memuncak pada tahun 1950 sampai 1960an yang akhirnya memunculkan kelompok perlawanan dari kulit hitam Amerika dan tokoh-tokoh yang menyerukan persamaan hak dan anti rasisme adalah Malcolm X dan Martin Luther King. Malcolm X mati tertembak pada saat akan memberi ceramah pada tanggal 21 Februari 1965 dan Martin Luther King tewas tertembak pada tanggal 4 April 1968.
V. Penutup
Setelah membaca artikel ini, mungkin timbul pertanyaan dan keheranan di dalam fikiran kita sendiri, bagaimana mungkin sebuah negara yang sering berteriak kepada negara lain tentang pelanggaran HAM dan memberikan sanksi ekonomi bahkan militer, tetapi mengabaikan pelanggaran HAM di dalam negerinya sendiri? Alangkah sangat memilukan dan memalukan apabila manusia di kurangi kebebasannya, diintimidasi, dan bahkan dibunuh hanya karena warna kulit? Alangkah lucunya apabila seseorang menetapkan warna kulit tertentu menjadi yang paling unggul dibandingkan dengan warna kulit yang lain? Padahal di dalam Islam, semua manusia itu sama dan yang paling mulia di sisi Ar-Rahman adalah yang paling bertaqwa.
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al-Hujurat : 13)
Referensi:
The Secret Societies Handbook oleh Michael Bradley
1 komentar:
Selalu heran dgn negara yang suka berkoar-koar tentang HAM ini . . .
Post a Comment