Lady Gaga dalam video Judas. |
BEBERAPA waktu belakangan ini media massa sedang menyoroti adanya pelarangan konser penyanyi eksentrik asal Amerika Serikat Lady Gaga. Pihak kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya bakal melarang acara konser tersebut.
Alasannya aksi panggung Lady Gaga dianggap memunculkan syahwat dan tidak pantas digelar di Indonesia yang memegang teguh adat budaya ketimuran. Polisi juga memiliki permintaan dari beberapa ormas seperti Forum Umat Islam(FUI) agar konser dibatalkan.
Memang, dalam setiap aksi panggungnya, Lady Gaga kerap memberikan tontonan yang atraktif, terutama melalui cara berdandan dan busana yang terbuka dan selalu kontroversial.
Namun, tahukah anda, setiap aksi panggung dan gaya berpakaian Lady Gaga bukan tanpa alasan. Lady Gaga pun dianggap sebagai 'Boneka Iluminati' melalui aksi-aksinya.
Berdasarkan keterangan dari Wikipedia, Iluminati adalah nama yang diberikan kepada beberapa kelompok, baik yang nyata (historis) maupun fiktif. Secara historis, nama ini merujuk pada Illuminati Bavaria, sebuah kelompok rahasia pada Zaman Pencerahan yang didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 1776.
Sejak diterbitkannya karya fiksi ilmiah postmodern berjudul The Illuminatus! Trilogy (1975-7) karya Robert Shea dan Robert Anton Wilson, nama Illuminati menjadi banyak digunakan untuk menunjukkan organisasi persekongkolan yang mendalangi dan mengendalikan berbagai peristiwa di dunia melalui pemerintah dan korporasi untuk mendirikan Tatanan Dunia Baru.
Dalam konteks ini, Illuminati biasanya digambarkan sebagai versi modern atau keberlanjutan dari Illuminati Bavaria.
Kelompok ini terdiri dari para pemikir bebas sebagai perwujudan Pencerahan dan nampaknya mencontoh Freemason.[4] Anggota Illuminati melakukan sumpah rahasia dan berikrar untuk mengabdi kepada atasan mereka. Anggotanya dibagi menjadi tiga kelas, masing-masing dengan beberapa tingkatan, dan banyak cabang Illuminati menarik anggota dari loji Mason yang sudah ada.
Simbolisme illuminati yang mengelilingi Lady Gaga sangatlah mencolok, sulit dikatakan sebagai kebetulan ataupun lelucon. Keseluruhan kepribadian Lady Gaga dipersembahkan untuk mind control dimana menjadi hampa, kacau, dan pikiran yang kosong (bengong) menjadi suatu yang fashionable.
Lalu apa itu mind control? Berikut adalah sedikit overview dari Wikipedia.
Project MK-ULTRA, atau MKULTRA, adalah kode nama dari program penelitian mind control dan interogasi kimia CIA yang dilakukan oleh Office of Scientific Intelligence. Program ini dimulai pada awal 1950 an, berlanjut sampai akhir 1960 an, dan menggunakan penduduk Amerika sebagai subjek penelitian.
Bukti yang dipublikasikan mengindikasikan proyek MK-ULTRA melibatkan penggunaan banyak obat dan metode-metode lain untuk memanipulasi keadaan mental suatu individu dan mengubah fungsi otak secara diam-diam. Proyek MK-ULTRA menarik perhatian publik pertama kali pada tahun 1975 lewat Kongres US, melalui investigasi oleh Church Committee, dan melalui komisi presidensiil yang dikenal sebagai Rockefeller Commission. Upaya investigasi terhambat karena Director CIA Richard Helms memerintahkan semua data-data MK-ULTRA dihancurkan pada 1973. Investigasi Church Committee dan Rockefeller Commission bergantung pada pengakuan di atas sumpah para partisipan yang langsung terlibat dan sebagian kecil data yang berhasil diselamatkan.
Walaupun CIA bersikeras bahwa eksperimen MK-ULTRA telah ditinggalkan, veteran 14 tahun CIA, Victor Marchetti mengungkapkan dalam beberapa interviewnya bahwa CIA secara rutin melakukan kampanye disinformasi dan penelitian mind control CIA tetap berlanjut. Pada interview di tahun 1977, Marchetti secara spesifik menyebut bahwa klaim CIA tentang penelitian MK-ULTRA yang ditinggalkan hanyalah “cover story.”
Hasil dari proyek tersebut secara tidak resmi merujuk pada “Project Monarch”. Sebuah teknik pengontrolan pikiran yang mengekspos subjek pada suatu trauma secara keras sehingga pikiran mereka menghasilkan suatu disosiasi. Otak korban menjadi terkotak-kotak dan muncul kepribadian baru yang kemudian dicetak dan diedukasi oleh si manipulator.
“Ketika seseorang berada dalam trauma yang diakibatkan oleh electroshock, akan terasa suatu perasaan light-headedness seperti seseorang yang sedang melayang atau terbang seperti kupu-kupu. Juga terdapat suatu representasi simbolik yang melambangkan transformasi atau metamorfosis dari serangga cantik ini: dari ulat ke kepompong (dormansi, inaktivitas), ke kupu-kupu (kreasi baru) yang akan kembali ke titik asal. Juga termasuk pola migrasi yang membuat spesies ini menjadi unik.”
* Dikutip dari Tribunnews
0 komentar:
Post a Comment